P3K
DI LABORATORIUM DAN
P3K
PADA LUKA BAKAR
DISUSUN OLEH
Amal Aa’ruf AKM 0713041
AKADEMI ANALIS
KESEHATAN MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2013
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirahim
Assalamu
Alaikum Wr. Wb.
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, karena berkat rahmat dan taufik-nya lah sehingga penulis dapat tugas
makalah ini yang berisi materi yang terkait dengan “P3K DI LABORATORIUM DAN P3K
PADA LUKA BAKAR”. Salam dan shalawat dipersembahkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW kepada kita sekalian hingga ummat akhir zaman.
Dengan selesainya penyusunan makalah ini terselip
suatu keberhasilan dalam hati atas bantuan moril dan material dari berbagai
pihak yang telah banyak membantu, memberi dukungan, semangat dan terlebih do’a.
karena itu dengan segala hormat penulis ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
Namun penulis menyadari bahwa
makalah ini masih belum sempurna baik dari cara penulisan maupun materinya.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun
untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Makassar,
05 Desember 2013
penulis
DAFTAR
ISI
Sampul
Kata Pengantar......................................................................................................
i
Daftar Isi............................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah .......................................................................................... 3
C. Tujuan
............................................................................................................. 3
D. Manfaat
.......................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
P3k Di Laboratorium .................................................................... 5
B. Tujuan P3k
Di Laboratorium........................................................................... 5
C. Hal-Hal
Yang Perlu Dilakukan Jika Terjadi Kecelakaan Di Laboratorium..... 6
D. Pengertian
Luka Bakar .................................................................................. 9
E. Penggolongan
Luka Bakar.............................................................................. 10
F. P3k Terhadap
Korban..................................................................................... 10
G. Penanganan
korban luka bakar........................................................................ 12
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 14
B. Saran
............................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Laboratorium adalah suatu tempat
dimana mahasiswa, dosen, dan peneliti
melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium kimia tak akan lepas dari
kemungkinan bahaya dari berbagai jenis bahan kimia dan peralatan yang ada di
dalamnya. Karena itu diperlukan pemahaman dan kesadaran terhadap bahaya di
laboratorium. Telah banyak terjadi kecelakaan ataupun menderita luka serta
kerusakan fasilitas kerja yang sangat mahal. Semua kejadian ataupun kecelakaan
di laboratorium sebenarnya dapat dihindari jika mereka selalu mengikuti
prosedur kerja yang aman di laboratorium.
Percobaan yang dilakukan menggunakan
berbagai bahan kimia, peralatan gelas dan instrumentasi khusus yang dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat.
Kecelakaan itu dapat juga terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja, ini
dapat membuat orang tersebut cedera, dan bahkan bagi orang disekitarnya.
Keselamatan kerja di laboratorium merupakan dambaan bagi setiap individu yang
sadar akan kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja.
Bekerja dengan selamat dan aman
berarti menurunkan resiko kecelakaan. Walaupun petunjuk keselamatan kerja sudah
tertulis dalam setiap penuntun praktikum, namun hal ini perlu dijelaskan
berulang-ulang agar setiap individu lebih meningkatkan kewaspadaan ketika bekerja di laboratorium.
Berbagai peristiwa yang pernah
terjadi perlu dicatat sebagai latar belakang pentingnya bekerja dengan aman di
laboratorium. Sumber bahaya terbesar berasal dari bahan-bahan kimia, oleh sebab
itu diperlukan pemahaman mengenai jenis bahan kimia agar yang bekerja dengan
bahan-bahan tersebut dapatlebih berhati-hati dan yang lebih penting lagi tahu
cara menanggulanginya. Limbah bahan kimia sisa percobaan harus dibuang dengan
cara yang tepat agar tidak menyebabkan polusi pada lingkungan. Cara menggunakan
peralatan umum dan berbagai petunjuk praktis juga dibahas secara singkat untuk
mengurangi kecelakaan yang mungkin terjadi ketika bekerja di Laboratorium.
Dengan pengetahuan singkat tersebut diharapkan setiap individu khususnya para
asisten dapat bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan kerja mahasiswa di
laboratorium dengan sebaik-baiknya.
Bekerja
di laboratorium membutuhkan ketelitian dan kewaspadaan mengingat peralatan
dan bahan yang digunakan mengandung
potensi bahaya. Kecelakaan dapat terjadi kapan saja dengan berbagai akibat yang
membahayakan kesehatan bahkan keselamatan jiwa pengguna laboratorium.
Karena
kecelakaan laboratorium kejadiannya selalu mendadak, kekagetan yang ditimbulkan
dan rasa takut melihat akibatnya membuat orang menjadi panik. Bisa ditebak,
jika korban tidak segera mendapatkan pertolongan yang tepat dan atau
mendapatkan penanganan yang keliru, nyawa korban yang menjadi taruhannya. Oleh
karena itu, pengetahuan tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
penting untuk dimiliki orang-orang yang bekerja di laboratorium.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian
P3K di laboratorium ?
2. Tujuan P3K
di laboratorium ?
3. Hal-hal
yang perlu dilakukan jika terjadi kecelakaan di laboratorium ?
4. Pengertian
luka bakar ?
5. Penggolongan
luka bakar ?
6. P3k
terhadap korban ?
7. Penanganan
korban luka bakar ?
C.
TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian P3K di laboratorium
2. Untuk mengetahui tujuan P3K di laboratorium
3. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan jika terjadi
kecelakaan di laboratorium
4. Untuk mengetahui pengertian luka bakar
5. Untuk mengetahui penggolongan luka bakar
6. Untuk mengetahui p3k terhadap korban luka bakar
7. Untuk mengetahui penanganan korban luka bakar
D.
MANFAAT
1. Agar mengetahui pengertian P3K di laboratorium
2. Agar mengetahui tujuan P3K di laboratorium
3. Agar mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan jika terjadi
kecelakaan di laboratorium
4. Agar mengetahui pengertian luka bakar
5. Agar mengetahui penggolongan luka bakar
6. Agar mengetahui p3k terhadap korban luka bakar
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN P3K DI LABORATORIUM
Pertolongan pertama pada kecelakaan
kerja (FIRST AID) adalah usaha pertolongan atau perawatan darurat pendahuluan
di tempat kerja yg diberikan kepada seseorang yg mengalami sakit atau
kecelakaan yg mendadak. Pertolongan pertama yang harus
segera diberikan kepada korban yang mendapat kecelakaan dengan cepat dan tepat
sebelum dibawa ke tempat pelayanan kesehatan
P3K
tidak menggantikan usaha pertolongan medis oleh yang berwewenang, akan
tetapi hanya secara sementara (darurat) membantu penanganan korban sampai
tenaga medis diperlukan, didapatkan atau sampai ada perbaikan keadaan korban.
Bahkan sebagian besar kecelakaan atau kesakitan hanya memerlukan pertolongan
pertama saja.
Salah satu tempat yang cukup rentan
terjadi kecelakaan adala di laboratorium. Seperti yang kita ketahui,
laboratorium khususnya yang berisi bahan- bahan kimia dan larutan zat- zat yang
beragam juga berisiko membuat anda mengalami kecelakaan ketika sedang melakukan
percobaan atau praktik.
B.
TUJUAN P3K DI LABORATORIUM
a. Menyelamatkan nyawa korban
b. Meringankan penderitaan korban
c. Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih
parah
d. Mempertahankan daya tahan korban
e. Mencarikan pertolongan yang lebih
lanjut
C.
HAL-HAL
YANG PERLU DILAKUKAN JIKA TERJADI KECELAKAAN DI LABORATORIUM
Berikut ini merupakan tips cara penanganan
awal sebagai pertolongan pertama (P3K) pada kecelakaan di Laboratorium
1. Luka
kecil
Setiap kecelakaan bagaimanapun
kecilnya harus segera diatasi karena dapat berakibat fatal. Luka yang kecil
tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum diberi obat-obatan dan
setelah itu sebaiknya ditutup atau dibalut dengan kain atau sejenisnya.
2. Luka
besar
Untuk luka besar seperti luka bakar
atau luka yang disebabkan oleh material rusak harus diberikan pertolongan medis
dengan cepat, dengan cara memberikan pertolongan dengan menggunakan obat-obatan
yang ada di kotak P3K, jika obat yang diperlukan tidak ada korban harus segera
diantarkan ke rumah sakit terdekat dan pasien tidak boleh banyak bergerak.
Untuk mengatasi agar tidak ada
kecelakaan setelah kejadian tersebut, maka tempat kejadian harus diamankan
terlebih dahulu dan meminta praktikan lain tidak berdiri terlalu dekat dengan
tempat kejadian.
Berikut
ini ada beberapa penangan luka berdasarkan penyebabnya.
a)
Luka
bakar akibat zat kimia
Terkena
Larutan Asam
1. kulit
segera dihapuskan dengan kapas atau lap halus
2. dicuci
dengan air mengalir sebanyak-banyaknya
3. Selanjutnya
cuci dengan 1% Na2CO3
4. kemudian
cuci lagi dengan air
5. Keringkan
dan olesi dengan salep levertran.
Terkena
Logam Natrium Atau Kalium
1. Logam
yang nempel segera diambil
2. Kulit
dicuci dengan air mengalir kira-kira selama 15-20 menit
3. Netralkan
dengan larutan 1% asam asetat
4. Dikeringkan
dan olesi dengan salep levertran atau luka ditutup dengan kapas steril atau
kapas yang telah dibasahi asam pikrat.
Terkena
Bromine
1. Segera
dicuci dengan larutan amonia encer
2. Luka
tersebut ditutup dengan pasta Na2CO3.
Terkena
Phosphor
1. Kulit
yang terkena segera dicuci dengan air sebanyak-banyaknya
2. Kemudian
cuci dengan larutan 3% CuSO4.
Luka
Bakar Akibat Benda Panas
1. Diolesi
dengan salep minyak ikan atau levertran
2. Mencelupkan
ke dalam air es secepat mungkin atau dikompres sampai rasa nyeri agak berkurang
b)
Luka
Pada Mata
Terkena
Percikan Larutan Asam
1. Jika
terkena percikan asam encer, Mata dapat dicuci dengan air bersih kira-kira 15
menit terus-menerus
2. Dicuci
dengan larutan 1% Na2C3
Terkena
Percikan Larutan Basa
1. Dicuci
dengan air bersih kira-kira 15 menit terus-menerus
2. Dicuci
dengan larutan 1% asam borat dengan gelas pencuci mata
c)
Shock
Yang Disebabkan Listrik
Apabila
ada kecelakaan yang disebabkan karena aliran listrik, maka matikan arus listrik
sebelum berusaha menolong korban yang terkontak dengan arus listrik. Jika tidak
memungkinkan , lindungi tangan dengan sarung tangan karet atau material atau
wol kering sebelum menyentuh korban untuk penangan selanjutnya.
d)
Gas
Beracun
Dalam kasus keracunan, tindakkan yang harus
dilakukan adalah mengirim korban ke pertolongan medis, dan menjaga agar korban
tetap dalam keadaan hangat dan tenang. Biasanya pertolongan pertama yang sering
dilakukan adalah memberikan susu dalam jumlah yang banyak dan pindahkan korban
ke tempat yang berudara segar.
Untuk zat-zat
yang beracun, antitode haruslah tersedia untuk menghilangkan zat-zat beracun
tersebut, tetapi antitode ini tidak dapat diberikan kepada korban yang tidak
sadarkan diri.
Penyebab keracunan
yang tidak diketahui
Ada tiga prinsip
yang dapat diikuti, yaitu:
1. Berikan
air dalam jumlah yang banyak, beri susu atau barley water untuk diminum.
2. Berikan
obat muntah (hanya bila tidak ada tanda terbakar pada mulut dan bibir, hal ini
bertujuan untuk menunjukkan racun yang merusak (korosif).
3. Secara
biasa, pindahkan korban ke udara segar, baringkan dan hangatkan korban, buka
pakaian dari pinggang ke hingga leher. Jangan berikan obat lain selain kopi
panas, berikan oksigen jika perlu, tetapi hanya melalui alat pernafasan buatan
jika nyata-nyata pernafasan terhenti.
D.
PENGERTIAN
LUKA BAKAR
Luka
bakar merupakan salah satu rasa nyeri yang sangat hebat yang pernah/dapat
dialami seseorang adalah rasa nyeri yang diakibatkan oleh terbakar. Sewaktu
luka bakar terjadi, terjadi rasa sakit yang sangat hebat karena ujung-ujung
dari saraf rusak sehingga menimbulkan perasaan sakit yang terus menerus. Luka
bakar dapat disebabkan oleh panas, kimia, listrik, cahaya, atau radiasi. Luka
bakar menjadi penting karena dapat menyebabkan kematian.
E.
PENGGOLONGAN
LUKA BAKAR
Berdasarkan tingkat keparahannya,
luka bakar dibagi menjadi :
1. Derajat satu
Luka bakar derajat satu terjadi pada
kulit luar dan tidak ada lepuh (bula). Luka bakar golongan ini bisa sembuh
sendiri dan tidak meninggalkan bekas dalam waktu dua sampai lima hari.
2. Derajat dua
Pada luka bakar golongan dua
kerusakannya lebih dalam, dasar luka berwarna marah atau pucat, pasien akan
merasakan sakit yang hebat, dan terlihat adanya lepuh. Luka bakar tipe
ini dibagi menjadi dua jenis, yakni derajat dua dalam (deep) dan derajat
dua dangkal (superfisial)
3. Derajat tiga
Kerusakan luka bakar derajat ini
lebih dalam ketimbang derajat dua, kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan
pucat, tak ada lepuh, dan tidak dapat dirasakan nyeri karena ujung-ujung saraf
mengalami kerusakan total atau kematian.
F.
P3K
PADA KORBAN LUKA BAKAR
Berikut
ini beberapa langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk penderita
luka bakar :
1. Jauhkan sumber penyebab luka bakar
dengan pasien
2. Hentikan proses terbakar
Alirkan
air yang tidak terlalu dingin atau panas pada luka bakar. Aliri terus menerus
air selama 20 menit atau lebih pada luka bakar yang disebabkan oleh bahan kimia
seperti aki. Lepaskan perhiasan dan pakaian yang mengganggu. Jangan memaksa
melepaskan pakaian bila pakaian sudah melekat pada kulit. Anda bisa menggunting
pakaian di daerah yang tidak mengalami perlekatan.
3. Lakukan penilaian pertama
Bila
terjadi hal yang lebih parah dan tidak dapat ditangani sendiri maka segera
hubungi ahli medis.
4. Tutup luka bakar
Tutuplah
luka dengan menggunakan bahan yang steril. Jangan berikan es, lotion, salep,
mentega, atau antiseptik pada luka bakar. Jangan berusaha memecahkan lepuh yang
ada di luka bakar.
5. Pertahankan korban dalam keadaan
hangat
Pertolongan Pertama pada Luka Bakar
·
Bila mungkin segera bawa korban ke rumah sakit
·
Bila tidak mungkin dilakukan: rendam bagian tubuh yg
terbakar dalam wadah berisi air dingin
·
Bila luka bakar luas atau derajat berat dilakukan:
·
Jangan tarik/menarik pakaian yang melekat di luka
·
Jangan memberi minyak gosok, pelumas, odol atau antiseptik
·
Jangan memecah lepuh
·
Jangan menolong sendiri, kirim ke rumah sakit
·
Bila korban sadar berikan minum larutan garam (1/4 sendok
teh tiap gelas 200cc), berikan satu gelas tiap jam
G.
PENANGANAN
LUKA BAKAR
1. Untuk luka
bakar luas (derajat dua dan tiga) :
·
Pindahkan korban dari daerah kebakaran. Ingat untuk tetap
menjaga keselamatan diri sendiri.
·
Bersihkan korban dari semua material yang terbakar dari
tubuhnya.
·
Telepon ambulance terdekat untuk memindahkan korban ke rumah
sakit terdekat.
·
Saat korban telah berada di daerah aman, usahakan korban
tetap dalam keadaan nyaman dan jangan banyak bergerak. Jika tersedia, bersihkan
daerah luka bakar dengan kasa bersih. Jangan coba coba menyiram atau
mengompress korban dengan air dingin sebab sangat berbahaya dan dapat
menyebabkan hipotermi.
2. Untuk luka
bakar ringan (derajat satu atau derajat dua dengan luas area yang kecil)
·
Bersihkan luka dengan air hangat suam suam kuku.
·
Jangan gunakan pasta gigi, kopi mentega atau yang sejenisnya
untuk mengobati luka bakar.
·
Cincin, kalung dan semua benda yang tidak penting sebaiknya
disingkirkan.
·
Untuk luka bakarnya dapay diolesi salep antibiotika.
·
Jika luka bakar dicurigai agak dalam dan berbahaya segeralah
ke dokter.
·
Bila perlu, vaksinasi tetanus dapat diberikan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari hasil Makalah yang kami buat ini,
kami dapat simpulkan bahwa :
Pelaksanaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk
upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat mempengaruhi efisiensi
dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa
maupun kerugian materi bagi Praktikan, tetapi juga dapat mengganggu proses
Praktikum secara menyeluruh.
Pertolongan
pertama pada kecelakaan kerja (FIRST AID) adalah usaha pertolongan atau
perawatan darurat pendahuluan di tempat kerja yg diberikan kepada seseorang yg
mengalami sakit atau kecelakaan yg mendadak. Tujuan dari pertolongan pertama
ini adalah menyelamatkan jiwa korban, menciptakan lingkungan yang aman,
mencegah terluka atauu sakit menjadi lebih buruk, mencegah kecacatan,
mempercepat kesembuhan atau perwatan penderita setelah dirujuk ke rumah sakit,
melindungi korban yang tidak sadar, menenangkan penderita atau korban yang
terluka, mencarikan pertolongan lebih lanjut. Pertolongan pertama pada
kecelakaan kerja di laboratorium biasanya sangat diperlukan pada saat
terjadinya kecelakaan kerja ( keracunan, luka, percikan zat, tumpahnya zat, dan
kebakaran). Selain itu upaya-upaya preventif sangat diperlukan untuk mengurangi
terjadinya kecelakaan kerja agar korban yang ditimbulkan tidak meluas.
B.
SARAN-SARAN
Sebagai seorang
pekerja laboratorium, mahasiswa maupun dosen yang berkecimpung di laboratorium
perlu mengetahui dan memahami pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di
laboratorium untuk mengantisipasi jika terjadi kecelakaan kerja dan selalu
mematuhi prosedur kesehatan dan keselamatan keselamatan kerja agar dapat
terhindar dari kecelakaan kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar