Rabu, 18 November 2015

P3K DI LABORATORIUM DAN P3K PADA LUKA BAKAR




P3K DI LABORATORIUM DAN
P3K PADA LUKA BAKAR

 

DISUSUN OLEH
Amal Aa’ruf AKM 0713041

AKADEMI ANALIS KESEHATAN MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2013

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirahim
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan taufik-nya lah sehingga penulis dapat tugas makalah ini yang berisi materi yang terkait dengan “P3K DI LABORATORIUM DAN P3K PADA LUKA BAKAR”. Salam dan shalawat dipersembahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW kepada kita sekalian hingga ummat akhir zaman.
Dengan selesainya penyusunan makalah ini terselip suatu keberhasilan dalam hati atas bantuan moril dan material dari berbagai pihak yang telah banyak membantu, memberi dukungan, semangat dan terlebih do’a. karena itu dengan segala hormat penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
            Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna baik dari cara penulisan maupun materinya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
            Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Makassar, 05 Desember 2013


penulis   

DAFTAR ISI

Sampul
Kata Pengantar...................................................................................................... i  
Daftar Isi............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ............................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah .......................................................................................... 3
C.     Tujuan ............................................................................................................. 3
D.    Manfaat .......................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian P3k Di Laboratorium .................................................................... 5
B.     Tujuan P3k Di Laboratorium........................................................................... 5
C.     Hal-Hal Yang Perlu Dilakukan Jika Terjadi Kecelakaan Di Laboratorium..... 6
D.    Pengertian Luka Bakar  .................................................................................. 9
E.     Penggolongan Luka Bakar.............................................................................. 10
F.      P3k Terhadap Korban..................................................................................... 10
G.    Penanganan korban luka bakar........................................................................ 12
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan  .................................................................................................... 14
B.     Saran ............................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 16

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa, dosen, dan peneliti   melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium kimia tak akan lepas dari kemungkinan bahaya dari berbagai jenis bahan kimia dan peralatan yang ada di dalamnya. Karena itu diperlukan pemahaman dan kesadaran terhadap bahaya di laboratorium. Telah banyak terjadi kecelakaan ataupun menderita luka serta kerusakan fasilitas kerja yang sangat mahal. Semua kejadian ataupun kecelakaan di laboratorium sebenarnya dapat dihindari jika mereka selalu mengikuti prosedur kerja yang aman di laboratorium.
Percobaan yang dilakukan menggunakan berbagai bahan kimia, peralatan gelas dan instrumentasi khusus yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan itu dapat juga terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja, ini dapat membuat orang tersebut cedera, dan bahkan bagi orang disekitarnya. Keselamatan kerja di laboratorium merupakan dambaan bagi setiap individu yang sadar akan kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja.
Bekerja dengan selamat dan aman berarti menurunkan resiko kecelakaan. Walaupun petunjuk keselamatan kerja sudah tertulis dalam setiap penuntun praktikum, namun hal ini perlu dijelaskan berulang-ulang agar setiap individu lebih meningkatkan kewaspadaan ketika bekerja di laboratorium.
Berbagai peristiwa yang pernah terjadi perlu dicatat sebagai latar belakang pentingnya bekerja dengan aman di laboratorium. Sumber bahaya terbesar berasal dari bahan-bahan kimia, oleh sebab itu diperlukan pemahaman mengenai jenis bahan kimia agar yang bekerja dengan bahan-bahan tersebut dapatlebih berhati-hati dan yang lebih penting lagi tahu cara menanggulanginya. Limbah bahan kimia sisa percobaan harus dibuang dengan cara yang tepat agar tidak menyebabkan polusi pada lingkungan. Cara menggunakan peralatan umum dan berbagai petunjuk praktis juga dibahas secara singkat untuk mengurangi kecelakaan yang mungkin terjadi ketika bekerja di Laboratorium. Dengan pengetahuan singkat tersebut diharapkan setiap individu khususnya para asisten dapat bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan kerja mahasiswa di laboratorium dengan sebaik-baiknya.
Bekerja di laboratorium membutuhkan ketelitian dan kewaspadaan mengingat peralatan dan  bahan yang digunakan mengandung potensi bahaya. Kecelakaan dapat terjadi kapan saja dengan berbagai akibat yang membahayakan kesehatan bahkan keselamatan jiwa pengguna laboratorium.
Karena kecelakaan laboratorium kejadiannya selalu mendadak, kekagetan yang ditimbulkan dan rasa takut melihat akibatnya membuat orang menjadi panik. Bisa ditebak, jika korban tidak segera mendapatkan pertolongan yang tepat dan atau mendapatkan penanganan yang keliru, nyawa korban yang menjadi taruhannya. Oleh karena itu, pengetahuan tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) penting untuk dimiliki orang-orang yang bekerja di laboratorium.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Pengertian P3K di laboratorium ?
2.      Tujuan P3K di laboratorium ?
3.      Hal-hal yang perlu dilakukan jika terjadi kecelakaan di laboratorium ?
4.      Pengertian luka bakar ?
5.      Penggolongan luka bakar ?
6.      P3k terhadap korban ?
7.      Penanganan korban luka bakar ?

C.    TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian P3K di laboratorium
2.      Untuk mengetahui tujuan P3K di laboratorium
3.      Untuk mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan jika terjadi kecelakaan di laboratorium
4.      Untuk mengetahui pengertian luka bakar
5.      Untuk mengetahui penggolongan luka bakar
6.      Untuk mengetahui p3k terhadap korban luka bakar
7.      Untuk mengetahui penanganan korban luka bakar

D.    MANFAAT
1.      Agar mengetahui pengertian P3K di laboratorium
2.      Agar mengetahui tujuan P3K di laboratorium
3.      Agar mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan jika terjadi kecelakaan di laboratorium
4.      Agar mengetahui pengertian luka bakar
5.      Agar mengetahui penggolongan luka bakar
6.      Agar mengetahui p3k terhadap korban luka bakar


















BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN P3K DI LABORATORIUM
Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja (FIRST AID) adalah usaha pertolongan atau perawatan darurat pendahuluan di tempat kerja yg diberikan kepada seseorang yg mengalami sakit atau kecelakaan yg mendadak. Pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada korban yang mendapat kecelakaan dengan cepat dan tepat sebelum dibawa ke tempat pelayanan kesehatan
P3K  tidak menggantikan usaha pertolongan medis oleh yang berwewenang, akan tetapi hanya secara sementara (darurat) membantu penanganan korban sampai tenaga medis diperlukan, didapatkan atau sampai ada perbaikan keadaan korban. Bahkan sebagian besar kecelakaan atau kesakitan hanya memerlukan pertolongan pertama saja.
Salah satu tempat yang cukup rentan terjadi kecelakaan adala di laboratorium. Seperti yang kita ketahui, laboratorium khususnya yang berisi bahan- bahan kimia dan larutan zat- zat yang beragam juga berisiko membuat anda mengalami kecelakaan ketika sedang melakukan percobaan atau praktik.

B.     TUJUAN P3K DI LABORATORIUM
a.       Menyelamatkan nyawa korban
b.      Meringankan penderitaan korban
c.       Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah
d.      Mempertahankan daya tahan korban
e.       Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut


C.    HAL-HAL YANG PERLU DILAKUKAN JIKA TERJADI KECELAKAAN DI LABORATORIUM
      Berikut ini merupakan tips cara penanganan awal sebagai pertolongan pertama (P3K) pada kecelakaan di Laboratorium
1.      Luka kecil
            Setiap kecelakaan bagaimanapun kecilnya harus segera diatasi karena dapat berakibat fatal. Luka yang kecil tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum diberi obat-obatan dan setelah itu sebaiknya ditutup atau dibalut dengan kain atau sejenisnya.
2.      Luka besar
            Untuk luka besar seperti luka bakar atau luka yang disebabkan oleh material rusak harus diberikan pertolongan medis dengan cepat, dengan cara memberikan pertolongan dengan menggunakan obat-obatan yang ada di kotak P3K, jika obat yang diperlukan tidak ada korban harus segera diantarkan ke rumah sakit terdekat dan pasien tidak boleh banyak bergerak.
            Untuk mengatasi agar tidak ada kecelakaan setelah kejadian tersebut, maka tempat kejadian harus diamankan terlebih dahulu dan meminta praktikan lain tidak berdiri terlalu dekat dengan tempat kejadian.


Berikut ini ada beberapa penangan luka berdasarkan penyebabnya.
a)      Luka bakar akibat zat kimia
Terkena Larutan Asam
1.      kulit segera dihapuskan dengan kapas atau lap halus
2.      dicuci dengan air mengalir sebanyak-banyaknya
3.      Selanjutnya cuci dengan 1% Na2CO3
4.      kemudian cuci lagi dengan air
5.      Keringkan dan olesi dengan salep levertran.
Terkena Logam Natrium Atau Kalium
1.      Logam yang nempel segera diambil
2.      Kulit dicuci dengan air mengalir kira-kira selama 15-20 menit
3.      Netralkan dengan larutan 1% asam asetat
4.      Dikeringkan dan olesi dengan salep levertran atau luka ditutup dengan kapas steril atau kapas yang telah dibasahi asam pikrat.
Terkena Bromine
1.      Segera dicuci dengan larutan amonia encer
2.      Luka tersebut ditutup dengan pasta Na2CO3.
Terkena Phosphor
1.      Kulit yang terkena segera dicuci dengan air sebanyak-banyaknya
2.      Kemudian cuci dengan larutan 3% CuSO4.
Luka Bakar Akibat Benda Panas
1.      Diolesi dengan salep minyak ikan atau levertran
2.      Mencelupkan ke dalam air es secepat mungkin atau dikompres sampai rasa nyeri agak berkurang
b)     Luka Pada Mata
Terkena Percikan Larutan Asam
1.      Jika terkena percikan asam encer, Mata dapat dicuci dengan air bersih kira-kira 15 menit terus-menerus
2.      Dicuci dengan larutan 1% Na2C3
Terkena Percikan Larutan Basa
1.      Dicuci dengan air bersih kira-kira 15 menit terus-menerus
2.      Dicuci dengan larutan 1% asam borat dengan gelas pencuci mata
c)      Shock Yang Disebabkan Listrik
      Apabila ada kecelakaan yang disebabkan karena aliran listrik, maka matikan arus listrik sebelum berusaha menolong korban yang terkontak dengan arus listrik. Jika tidak memungkinkan , lindungi tangan dengan sarung tangan karet atau material atau wol kering sebelum menyentuh korban untuk penangan selanjutnya.
d)     Gas Beracun
      Dalam kasus keracunan, tindakkan yang harus dilakukan adalah mengirim korban ke pertolongan medis, dan menjaga agar korban tetap dalam keadaan hangat dan tenang. Biasanya pertolongan pertama yang sering dilakukan adalah memberikan susu dalam jumlah yang banyak dan pindahkan korban ke tempat yang berudara segar.
Untuk zat-zat yang beracun, antitode haruslah tersedia untuk menghilangkan zat-zat beracun tersebut, tetapi antitode ini tidak dapat diberikan kepada korban yang tidak sadarkan diri.

Penyebab keracunan yang tidak diketahui
Ada tiga prinsip yang dapat diikuti, yaitu:
1.      Berikan air dalam jumlah yang banyak, beri susu atau barley water untuk diminum.
2.      Berikan obat muntah (hanya bila tidak ada tanda terbakar pada mulut dan bibir, hal ini bertujuan untuk menunjukkan racun yang merusak (korosif).
3.      Secara biasa, pindahkan korban ke udara segar, baringkan dan hangatkan korban, buka pakaian dari pinggang ke hingga leher. Jangan berikan obat lain selain kopi panas, berikan oksigen jika perlu, tetapi hanya melalui alat pernafasan buatan jika nyata-nyata pernafasan terhenti.

D.    PENGERTIAN LUKA BAKAR
Luka bakar merupakan salah satu rasa nyeri yang sangat hebat yang pernah/dapat dialami seseorang adalah rasa nyeri yang diakibatkan oleh terbakar. Sewaktu luka bakar terjadi, terjadi rasa sakit yang sangat hebat karena ujung-ujung dari saraf rusak sehingga menimbulkan perasaan sakit yang terus menerus. Luka bakar dapat disebabkan oleh panas, kimia, listrik, cahaya, atau radiasi. Luka bakar menjadi penting karena dapat menyebabkan kematian.

E.     PENGGOLONGAN LUKA BAKAR
Berdasarkan tingkat keparahannya, luka bakar dibagi menjadi :
1.      Derajat satu
Luka bakar derajat satu terjadi pada kulit luar dan tidak ada lepuh (bula). Luka bakar golongan ini bisa sembuh sendiri dan tidak meninggalkan bekas dalam waktu dua sampai lima hari.
2.      Derajat dua
Pada luka bakar golongan dua kerusakannya lebih dalam, dasar luka berwarna marah atau pucat, pasien akan merasakan sakit yang hebat, dan terlihat adanya lepuh. Luka bakar tipe ini  dibagi menjadi dua jenis, yakni derajat dua dalam (deep) dan derajat dua dangkal (superfisial)
3.      Derajat tiga
Kerusakan luka bakar derajat ini lebih dalam ketimbang derajat dua, kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat, tak ada lepuh, dan tidak dapat dirasakan nyeri karena ujung-ujung saraf mengalami kerusakan total atau kematian.

F.     P3K PADA KORBAN LUKA BAKAR
      Berikut ini beberapa langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk penderita luka bakar :
1.      Jauhkan sumber penyebab luka bakar dengan pasien
2.      Hentikan proses terbakar
Alirkan air yang tidak terlalu dingin atau panas pada luka bakar. Aliri terus menerus air selama 20 menit atau lebih pada luka bakar yang disebabkan oleh bahan kimia seperti aki. Lepaskan perhiasan dan pakaian yang mengganggu. Jangan memaksa melepaskan pakaian bila pakaian sudah melekat pada kulit. Anda bisa menggunting pakaian di daerah yang tidak mengalami perlekatan.
3.      Lakukan penilaian pertama
Bila terjadi hal yang lebih parah dan tidak dapat ditangani sendiri maka segera hubungi ahli medis.
4.      Tutup luka bakar
Tutuplah luka dengan menggunakan bahan yang steril. Jangan berikan es, lotion, salep, mentega, atau antiseptik pada luka bakar. Jangan berusaha memecahkan lepuh yang ada di luka bakar.
5.      Pertahankan korban dalam keadaan hangat

      Pertolongan Pertama pada Luka Bakar
·         Bila mungkin segera bawa korban ke rumah sakit
·         Bila tidak mungkin dilakukan: rendam bagian tubuh yg terbakar dalam wadah berisi air dingin
·         Bila luka bakar luas atau derajat berat dilakukan:
·         Jangan tarik/menarik pakaian yang melekat di luka
·         Jangan memberi minyak gosok, pelumas, odol atau antiseptik
·         Jangan memecah lepuh
·         Jangan menolong sendiri, kirim ke rumah sakit
·         Bila korban sadar berikan minum larutan garam (1/4 sendok teh tiap gelas 200cc), berikan satu gelas tiap jam

G.    PENANGANAN LUKA BAKAR
1.      Untuk luka bakar luas (derajat dua dan tiga) :
·         Pindahkan korban dari daerah kebakaran. Ingat untuk tetap menjaga keselamatan diri sendiri.
·         Bersihkan korban dari semua material yang terbakar dari tubuhnya.
·         Telepon ambulance terdekat untuk memindahkan korban ke rumah sakit terdekat.
·         Saat korban telah berada di daerah aman, usahakan korban tetap dalam keadaan nyaman dan jangan banyak bergerak. Jika tersedia, bersihkan daerah luka bakar dengan kasa bersih. Jangan coba coba menyiram atau mengompress korban dengan air dingin sebab sangat berbahaya dan dapat menyebabkan hipotermi.
2.      Untuk luka bakar ringan (derajat satu atau derajat dua dengan luas area yang kecil)
·         Bersihkan luka dengan air hangat suam suam kuku.
·         Jangan gunakan pasta gigi, kopi mentega atau yang sejenisnya untuk mengobati luka bakar.
·         Cincin, kalung dan semua benda yang tidak penting sebaiknya disingkirkan.
·         Untuk luka bakarnya dapay diolesi salep antibiotika.
·         Jika luka bakar dicurigai agak dalam dan berbahaya segeralah ke dokter.
·         Bila perlu, vaksinasi tetanus dapat diberikan.












BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari hasil Makalah yang kami buat ini, kami dapat simpulkan bahwa :
      Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk  upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi Praktikan, tetapi juga dapat mengganggu proses Praktikum secara menyeluruh.
      Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja (FIRST AID) adalah usaha pertolongan atau perawatan darurat pendahuluan di tempat kerja yg diberikan kepada seseorang yg mengalami sakit atau kecelakaan yg mendadak. Tujuan dari pertolongan pertama ini adalah menyelamatkan jiwa korban, menciptakan lingkungan yang aman, mencegah terluka atauu sakit menjadi lebih buruk, mencegah kecacatan, mempercepat kesembuhan atau perwatan penderita setelah dirujuk ke rumah sakit, melindungi korban yang tidak sadar, menenangkan penderita atau korban yang terluka, mencarikan pertolongan lebih lanjut. Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium biasanya sangat diperlukan pada saat terjadinya kecelakaan kerja ( keracunan, luka, percikan zat, tumpahnya zat, dan kebakaran). Selain itu upaya-upaya preventif sangat diperlukan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan kerja agar korban yang ditimbulkan tidak meluas.

B.     SARAN-SARAN
      Sebagai seorang pekerja laboratorium, mahasiswa maupun dosen yang berkecimpung di laboratorium perlu mengetahui dan memahami pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium untuk mengantisipasi jika terjadi kecelakaan kerja dan selalu mematuhi prosedur kesehatan dan keselamatan keselamatan kerja agar dapat terhindar dari kecelakaan kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar